Umat Katolik Harus Jadi Agen Perubahan

Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus mengajak umat Katolik untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Umat Katolik, Hermanus menyebut, harus memberi cahaya dan rasa bagi lingkungannya. Hal itu disampaikan Hermanus saat membuka Pertemuan Bapakat (Bapak-Bapak Katolik) Wilayah VI Stasi Dawa di Kecamatan Kuala Mandor B, Jumat (13/7).  

“Bapak-bapak Katolik adalah sebagai kepala, motor penggerak, dan imam dalam keluarga. Harus bisa berperan sebagai garam dan terang. Memberi rasa dan terang bagi sesama dan lingkungan,” ujarnya bertamsil.

Hermanus menyebut kehidupan menggereja harus dimulai dari diri sendiri. Bapak-bapak Katolik, menurut dia, harus harus yakin dalam menanamkan nilai kebaikan. Bukan hanya sebatas kata-kata, tapi juga perbuatan.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai wadah untuk mengembangkan dan menguatkan iman. Bapak Katolik harus mampu mengontrol keluarga khususnya anak-anak terutama di dalam pergaulan. Jangan sampai anak-anak kita terjerumus bahaya narkoba karena pergaulan bebas,” ujarnya berpesan.

Camat Kuala Mandor B Yansen Sibarani menerangkan, Stasi/Gereja Dawa di Kecamatan Kuala Mandor B berpusat di Paroki Santo Fidelis yang juga menaungi Kecamatan Sungai Ambawang.
“Di Wilayah VI ini terdiri atas 8 stasi atau gereja yang saat ini semuanya berkumpul mengikuti kegiatan ini,” kata Yansen.

Pastor Paroki Lukas Ahon menyebut pertemuan Bapakat sebagai momentum pembinaan kebersamaan antar-umat Katolik khususnya di Wilayah VI.

“Penting untuk merajut persatuan dan kebersamaan bagi bapak-bapak Katolik, khususnya di wilayah VI Kuala Mandor B ini dalam menggereja,” singkat Pastor Lukas. (rio)